Oktober 2015 ~ PAPUA NEWSLETTERS

Mari Cerdaskan generasi muda Papua Indonesia

Karena Generasi muda adalah tiang utama kemajuan. Kekuatan sebuah masyarakat bisa dilihat dari para Generasi Mudanya, karena pemuda adalah yang menunjukkan bahwa masyarakat itu sehat dan mampu untuk melangkah dengan serius dan ketekunan

KU TITIPKAN INDONESIA INI PADA ANAK CUCUMU

>>>...

100% WE LOVE INDONESIA

Banyak pujian dan kekaguman Budaya dan alammu, Kamu dan aku sama – sama cinta Cinta padamu Papuaku. Tiada yang lebih membanggakan jiwa Hanyalah Papuaku Senyuman tulus dan penuh cinta Sungguh menyentuh sanubari oohh

JANGAN BIARKAN MEREKA MERUSAK MORAL ANAK-ANAK MU

>>>...

HARUMKAN NAMA IBU PERTIWI DARI TANAH INI...!!!

...

Rabu, 28 Oktober 2015

Semangat Sumpah Pemuda Tidak Boleh Luntur dari Papua

Jayapura- Peringatan Sumpah Pemuda di Papua memiliki makna penting bagi pemuda papua. apalagi pemuda merupakan ujung tombak dalam proses pembangunan kedepan yang lebih baik, maka tentu saja semangat sumpah pemuda tidak boleh luntur di Papua.

Sebab semangat ini akan tetap memepersatukan khususnya pemuda dari sabang sampai merauke dalam bingkai NKRI. Semangat ini menurut sekertaris Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Jayawijaya Pdt.Alexander Mauri, sejalan dengan tema peringatan HUT-GKI ke 59 yaitu dipersatukan dalam kasih.

Dirinya berharap peringatan hari sumpah pemuda ke-87 ini, menjadi momentum kebangkitan para pemuda untuk menjaga semangat sumpah pemuda. Apalagi ini sangat relevan dengan tema HUT GKI di tanah Papua yaitu dipersatukan. “itu sudah lengkap dari berbagai bahasa, budaya, dan suku yang ada di NKRI namun sebagai orang beriman dipersatukan dalam kasih.

Selain dipersatukan dalam kasih , bahasa, budaya, dan suku yang tersebar di wilayah NKRI, Pdt Alex juga melihat Potret pemuda dewasa ini di terpa badai globalisasi dan cenderung terlibat dalam politik praktis dan lebih mengutamakan kepentingan pragmatis. Untuk itu, pemerintah menurutnya harus mampuh mengantisipasi perkembangan pemuda melalui program maupun kegiatan yang melibatkan para pemuda di Papua.

Dengan di gulirkannya dana otonomi khusus, kita berharap pemerintah daerah membuat program yang melibatkan pemuda, sehingga bisa bermanfaat bagi pemuda/pemudi di Papua. 

Menurut Pdt Alex mengenai masih adanya kelompok pemuda yang berbeda paham saat ini Papua telah hidup dalam Alam kemerdekaan dalam bingkai NKRI. “sebagai tokoh agama yang berpijak pada Alkitab dan Alkitab mengajarkan bahwa tidak ada pemerintah yang tidak berasal dari Allah. Jadi kalau mengaku sebagai orang beragama dan apabila itu dari Nasrani maka harus tunduk pada Pemerintah yang ada.

Kamis, 22 Oktober 2015

Organisasi Ilegal Diminta Stop Permasalahan Bergabungnya Papua ke NKRI



Generasi muda harus belajar kembali sejarah lokal Papua agar tahu bahwa persoalan Papua sudah selesai dan generasi muda harus mengetahui sejarah perjuangan masyarakat Papua saat bergabung dengan NKRI.

Menurut dewan perwakilan rakyat Papua, Yan Ayomi, sejarah mencatat bahwa beberapa pahlawan asli Papua seperti Silas Papare, Frans Kaisepo dan Marthen Indey, Mempunyai peranan penting dalam sejarah perjuangan masuknya Papua ke pangkuan Ibu Pertiwi.

Bergabungnya Papua ke NKRI sudah final dan telah tercatat dalam titah Persatuan Bangsa-bangsa (PBB) serta telah diakui dunia bahwa Papua adalah bagian NKRI. Bahkan sampai hari ini resolusi dewan keamanan PBB belum di cabut, kata Yan Ayomi.

Ia menceritakan, bahwa perjuangan Papua masuk ke pangkuan Ibu pertiwi bukan hasil perjuangan yang dilakukan oleh Tentara Indonesia. Akan tetapi, orang asli Papua yang meminta banuan kepada Soekarno Hatta agar Papua masuk ke Indonesia. Sejarah ini akhirnya melalui PBB sudah selesai.

Dengan adanya sejarah itu, yan ayomi, mengajak kepada seluruh generasi muda di tanah Papua untuk harus membuka lembaran sejarah perjuangan masyarakat Papua dalam mengusir penjajah. Sebab jika tidak mempelajari sejarah maka akan menimbulkan pemikiran yang menyimpang.

Generasi muda harus belajar kembali sejarah lokal Papua supaya tahu behwa kita punya persoalan Papua ini sudah selesai karena hari ini masih ada anak-anak muda kita yang tidak puas dan pikiran yang ebrbeda paham dengan NKRI.

Untuk itu Yan Ayomi meminta agar kelompok atau organisasi ilegal yang mempersalahkan bergabungnya NKRI di stop karena mereka –mereka tidak tahu sejarah Papua yang sebenarnya.

“Stop sudah, tidak usah lagi bicara sejarah. Papua sudah final bagian dari NKRI. Perjuangan orang tua sudah selesai. Saya hanya menyaksikan dan tidak mengerti dulu, tapi orang tua kita sudah cerita sehingga memahami bagaimana perjuangan itu.

Ayomi menegaskan bahwa, bergabungnya Papua ke dalam bingkai NKRI bukan berstatus sebagai warga kelas dua atau lainnya, tapi kini warga Papua sudah menjadi warga negara kelas satu, semua penduduk di tanah ini sama . kita sama denga sumatera, jawa, kalimantan, dan lainnya. Jadi sekarang kita harus bertekat untuk membangun tanah ini” tegasnya.

Lanjut Ayomi mengatakan, generasi muda yang biasa unjuk rasa yang tidak membangun tanahnya sendiri, diminta untuk menghentikannya. Demo-demo harus di stop dan sekarang harus berpikir bagaimana bangun Papua, sekolah baik, kerja baik, supaya negeri yang kita cintai ini bisa berkembang dan sebanding dengan daerah-daerah lainnya.

Pada kesempatan itu Ayomi juga mengingatkan kepada masyarakat Papua untuk aktif agar dapat mengawasi seluruh sektor pembangunan yang ada di tanah Papua. mulai sekarang berpikir untuk terus dan mengawasi seluruh sektor pembangunan.






Senin, 19 Oktober 2015

Untuk Memberikan Dampak Positif Bagi Masyarakat Biak Numfor Pemerintah Kab. Biak Numfor Tutup Tempat Miras

Biak Numfor – Pemerintah Kabupaten Biak Numfor telah menutup semua tempat –tempat penjualan minuman beralkohol di wilayah itu sejak 17 Agustus 2015 lalu.

Saat ditemui pada kegiatan jamuan kasih bersama Muspida Provinsi Papua di salah satu Hotel di Kota Biak, Bupati Thomas mengatakan bahwa Saat ini semua surat izin di tempat usaha dan sejenisnya tidak lagi diperpanjang. dan Apabila kedapatan, yang bersangkutan akan berhadapan dengan hukum yang berlaku. karena untuk saat ini pihaknya benar-benar memerangi Miras serta seruan ini sudah disosialisasi sampai kepada mereka yang hidup di kampung-kampung. Minggu (18/10).

Sebab Miras bukan merupakan bagian dari budaya orang Papua. Dengan mengkonsumsi miras sudah banyak generasi muda Papua yang kehilangan nyawa, mental mereka menjadi rusak, dan juga penyebab timbulnya kekerasan dalam rumah tangga. Selain itu yang lebih parah lagi miras juga merupakan salam penimbul utama tindakan kriminalitas khususnya di wilayah Biak Numfor.

Untuk itu, dengan tindakan yang telah dilakukan oleh pemerintah dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Biak Numfor tetapi bagian semua masyarakat yang ada di tanah Papua ini. Dilihat dari pendapatan asli daerah memang tempat tersebut memberikan pemasukan tetapi Sumber daya alam kita disini masih cukup menjanjikan untuk diolah dan dijadikan sebagai sumber pendapatan. Dt.

Pemuda Papua Harus Hargai Jasa Pahlawan

Benny Mangge : Pemerintah Berperan Penting Ubah Pola Pikir Kelompok yang Bersebrangan

Jayapura – Generasi Muda Papua harus bisa menghargai jasa para pahlawan Papua yang telah menghantarkan masyarakat Papua hidup dalam kedamaian dalam bingkai NKRI bukan hal yang mudah. Banyak pejuang Papua yang telah rela berkorban hingga titik darah penghabisan. Untuk itu,pemuda Papua harus menghargai hal tersebut, hal itu yang dikatakan oleh salah satu tokoh pejuang dan pendidikan Papua, Benny Mangge.

Diakuinya, proses pembangunan yang dilakukan di Papua masih belum merata, nmun kondisi ini tidak hanya terjadi di Papua tetapi juga di daerah lain di Indonesia. Namun cara menanggapi masyarakat terhadap persoalan ini berbeda-beda, sehingga di Papua muncul kelompok-kelompok yang bersebrangan paham dengan NKRI. Tetapi seasungguhnya yang mereka tuntut adalah kesejahteraan dan pemerataan pembangunan sudah merata dengan baik, maka kelompok-kelompok seperti ini akan hilang dengan sendirinya. Mereka juga akan kembali dalam bingkai NKRI dan bersama-sama membangun Papua.

Belum meratanya pembangunan menyebabkan banyak anak muda yang merasa dianaktirikan di negeri sendiri dan menilai pemrintah gagal mengindonesiakan orang Papua. Tetapi tidak semua orang seperti itu, hanya segelintir orang saja. Mereka memperjuangkan masalah kesejahteraan, bukan masalah merdeka. Mereka tidak berjuang untuk suatu negara tetapi keadilan saja.

Saat ini menurut benny, apa yang dicapai pemerintah sudah dapat dilihat dan masyarakat Papua sudah maju dan ingin hidup dengan damai sehinggah masyarakat tidak terprovokasi dengan masalah-masalah yang disuarakan selama ini. Menurutnya pemrintah harus lebih banyak merangkul para pemuda, dan memberikan kegiatan – kegiatan yang bermanfaat, sehinggah dapat mengubah pola pikir mereka yang selama ini bersebrangan. Kalau tidak diberikan kesibukan banyak paham – paham dari luar yang masuk dan dikonsumsi oleh masyarakat sehingga bisa membuat aksi-aksi yang tidak perlu dilakukan.

Untuk mengubah pola pikir dari kelompok-kelompok yang bersebrangan ini perlu peran serta pemerintah memberikan suatu kegiatan positif yang bisa membuat para pemuda ini melupakan paham-paham yang meracuni pola pikir mereka.

Selama ini untuk aksi-aksi yang dilakukan oleh kelompok-kelompok seperti KNPB dan NRFPB, ada yang ditunggangi oleh tokoh intelektual. Hal ini tentu ada kepentingan lain dengan memanfaatkan golongan muda yang manyuarakan aspirasi tersebut. Namun itu bukan tindakan yang baik karena dampak dari aksi-aksi tersebut sangat merugikan masyarakat Papua sehinggah ini perlu dipikirkan kembali.

Selamatkan Generasi Papua Dari Politik Praktis

Sekertaris Barisan Merah Putih Yonas Nussy menilai bahwa pihaknya merasa prihatin terhadap potret generasi muda di Papua, yang telah salah arah terlibat dalam politik praktis dan berbagai tindakan kriminal. Ia pun menilai pemuda yang terkontaminasi dengan politik praktis, menurutnya tidak sedikit generasi muda kerap melakukan pergerakan jalanan serta melakukan demonstrasi dan potret ini membuat pihaknya prihatin. Untuk itu, Yonas Nussy berharap pihak-pihak yang merasa bertanggung jawab atas hal ini, harus bangkit melihat generasi muda agar tak salah arah dalam membangun Papua ke depan.

Dikatakan, langkah pemuda Papua tersebut telah mencederai perjuangan besar dari para tokoh pemuda, dan menciderai karakter seorang pemuda yang bertanggung jawab, berwibawa, dan memiliki jiwa nasionalisme yang kuat. apalagi dalam perjalanan panjang ini, pemuda Papua memiliki kontribusi yang sangat jelas bagi berdirinya NKRI. Karena itu, pemuda Papua tidak boleh lagi terkontaminasi dengan berbagai pergerakan politik praktis.

Kontribusi pemuda Papua itu jelas sebelum Bung Karno memproklamasikan kemerdekaan RI, pemuda Papua saat itu berhasil mengeluarkan Bung Karno dari Boven Digoel dan menuju Jayapura. Kemudian Bung Karno disembunyikan di dalam pesawat bermuatan sayur dari Jayapura menuju Serui, Biak.

Kata Yonas, Perjalanan panjang Ir.Soekarno telah melahirkan kongres pertama dengan masyarakat Papua. Beberapa item penting dalam sumpah pemuda, adalah sumpah sakti yang menyatakan pemuda Papua adalah pemuda Indonesia yang tetap satu dalam NKRI. Mereka mengokohkan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober, hasil kongres pertama.

Yonas juga memberikan contoh yang patut ditiru oleh pemuda Papua, yakni dua event keagamaan yang digelar di Maluku yang seluruh kepanitiaannya didominasi oleh para pemuda. Mereka mampu menyambungkan komunikasi di masyarakat, sehingga ada kebersamaan anatara umat beragama dalam pelaksanaan event itu.

Saat ini menurut Yonas ada banyak sosok inspiratif pemuda Indonesia yang Patut diteladani oleh para pemuda masa kini, yakni Presiden Republik Indonesia Joko Widodo, Gubernur Papua Lukas Enembe, dan Kapolda Papua Irjen Pol. Paulus Waterpauw. Mereka adalah contoh tokoh pemuda yang harus menjadi motivasi para pemuda Papua sehingga para pemuda dituntut belajar dan belajar untuk menjadi suatu pemimpin bangsa kedepannya, bukan bermain dalam politik praktis.

Sudah semestinya kita membangun Papua dan meninggalkan politik praktis yang hanya membodohi generasi muda Papua. Pemuda-pemuda Papua sudah harus sadar akan tugasnya masing-masing agar kedepan Papua lebih maju dan Pemuda Papua bisa membawa nama Indonesia ke tingkatan Nasional bahkan Internasional.

Kamis, 15 Oktober 2015

Kelompok KNPB Memberi Ancaman Terhadap Masyarakat

Jayapura - Kelompok Komite Nasional Papua Barat (KNPB) memberi rasa takut terhadap masyarakat dan memberikan ancaman serta pengusiran terhadap masyarakat yang sehari-hari beraktifitas sebagai tukang ojek yang bermangkal di BTN Purwodadi. Kamis Tanggal 15 Oktober 2015 Pukul 12.00 Wit.

Adapun kejadian ini berawal dari para tukang ojek yang sedang menunggu penumpang di pangkalan, kemudian para tukang ojek didatangi oleh masa yang diduga kelompok KNPB kurang lebih 10 orang dengan membawa benda-benda keras seperti balok, linggis, martelu dan batu.

Melihat hal tersebut, masyarakat dan tukang ojek menjadi takut dan tidak tenang sehingga mereka melarikan mengantisipasi tindakan negatif yang di lontarkan oleh masa terhadap masyarakat. Karena kelompok KNPB ini terkenal dengan tindakan yang anarkis dan arogan selain itu kelompok ini adalah kelompok yang ilegal di negara kita.



Untuk itu, Pihak Kepolisian Jayapura setelah menerima informasi tersebut dari masyarakat yang berprofesi sebagai tukang ojek, sehingga masih diadakan penyelidikan lebih lanjut untuk menemukan permasalahan yang telah terjadi. Dt.

KNPB Mengusir Para Tukang Ojek di Wilayah BTN Sentani

Beberapa hari lalu tepatnya hari Selasa, 13 Oktober 2015 warga Sentani BTN Purwodadi Pasar Lama Sentani dibuat resah oleh ulah beberapa oknum Komite Nasional Papua Barat (KNPB) yang mengusir dan mengejar tukang ojek yang sedang mangkal di daerah tersebut menggunakan palu sambil berteriak.

Akibat pengusiran dan pengejaran dari aktifis KNPB tersebut akhirnya tukang ojek langsung keluar dari komplek BTN Purwodadi sambil ketakutan.

Pengusiran ini sudah beberapa kali dilakukan oleh anggota KNPB kepada masyarakat sekitar. Anggota KNPB tersebut mengatakan hal ini mereka lakukan karena menganggap warga yang biasa mangkal menjadi tukang ojek tersebut adalah aparat yang menyamar sebagai informen dan mata-mata.

Padahal tukang ojek tersebut merupakan masyarakat sekitar yang memang bekerja sebagai tukang ojek. Akibat ulah simpatisan KNPB ini, masyarakat sangat merasa terganggu dan resah dengan ulah anggota KNPB yang tidak memberikan toleransi bagi masyarakat yang akan cari nafkah dengan menjadi tukang ojek. Dari penyampaian salah seorang warga BTN Purwodadi mengatakan, Organisasi ini beberapa waktu lalu menyewa rumah di komplek tersebut dan mendirikan Sekretariat mereka disana. 

Mereka sering melakukan pertemuan-pertemuan dan kerap kali membuat ribut disekitar. Akibatnya kami dan warga yang biasa melakukan aktifitas dengan tenang kini menjadi resah dan terganggu dengan adanya sekretariatan KNPB di komplek mereka.



Setelah kejadian itu, aparat kepolisian dari Polres Jayapura bersama piket Propam Polres Jayapura segera datang dan berjaga-jaga untuk mengantisipasi pergerakan KNPB agar tidak mengadakan kegiatan yang merugikan masyarakat sekitar.

Senin, 12 Oktober 2015

Masalah Papua

Berbagai masalah yang ada di Papua sepertinya mulai menemukan titik terang, hal ini di buktikan dengan adanya pertemuan antara Gubernur Papua Lukas Enembe dengan kelompok TPN/OPM saat menghadiri undangan perayaan HUT ke 19 Kabupaten Puncak jaya di Mulia pada senin (12/10) kemarin.

Dalam pertemuan tersebut, kelompok TPN/OPM wilayah puncak jaya meminta daerahnya di berikan sentuhan pembangunan dari pemerintah, agar daerah punjak jaya sejajar dengan daerah lainnya di Papua.

"Intinya, kelompok tersebut minta kepada Gubernur Lukas Enembe disaksikan Forkompimda Papua dan Puncak Jaya, agar daerah dibangun sejajar dengan daerah lainnya di Papua" katanya.

Sekitar 350 orang TPN/OPM dari wilayah Distrik Kalome, Yambi, Tinggineri dan Tingginambut yang berdialog dengan Gubernur Lukas Enembe di lapangan alun-alun Kota Mulia.

Pada momentum itu, ketika pimpinan TPN/OPM dari masing-masing wilayah di Puncak Jaya menyerahkan surat aspirasi kepada Gubernur Lukas Enembe.

"Jadi selain permintaan secara lisan, mereka juga serahkan permintaan tertulis, yang pada dasarnya sama. Mereka meminta agar Pemerintah segera masuk membangun daerahnya," 

Gubernur Lukas Enembe, saat itu pun langsung mengatakan bahwa baik pemerintah daerah dan pusat akan segera melakukan pembangunan yang dimaksud, asalkan tidak ada lagi kekerasan yang dilakukan di wilayah itu.

Sementara itu, Bupati Puncak Jaya Henok Ibu mengatakan rencananya tahun depan pemerintah setempat akan membuat proyek jalan sejauh 15 KM menuju markas Goliath Tabuni.

"Jalan ini nantinya langsung masuk ke tempatnya Goliath di Bukit Lima Jari. Ini juga atas permintaan Goliath dan dia juga sudah meminta untuk wilayahnya dibangun jalan. Goliat sudah menyetujuinya untuk kita bangun jalan.

Pembangunan jalan itu nantinya, sempat membuat Goliath Tabuni rasa khwatir jika jalan dibuat maka tentara akan masuk.

"Tapi Pangdam mengatakan bahwa itu tidak akan terjadi, kita ubah pola pikiran dia tentang pembangunan jalan termasuk tentang kekhawatirannya jika tentara masuk. Pangdam sudah tegaskan bahwa tidak ada operasi khusus untuk Goliat Tabuni dan kawan-kawan.

Jadi sebenarnya masalah di Papua hanyalah masalah kesejahteraan, sebenarnya selama ini pemerintah sudah sangat memperhatikan orang Papua, dengan adanya UU Otsus, namun sebenarnya kembali lagi ke para pejabat yang mengelola dana yang di gelontorkan oleh pemerintah.

Pemerintah pusat setiap tahun telah menganggarkan dana pembangunan sebesar Rp 37 triliun untuk Papua. Namun, perilaku para pejabat yang jarang berada di daerahnya membuat anggaran tersebut sia-sia dan entah ke mana. jika membandingkan dana pembangunan Papua dari pemerintah pusat dengan jumlah penduduk pada tahun itu, maka setiap penduduk di provinsi Papua akan mendapatkan kurang lebih Rp 13 juta per Tahun. Dengan dana segitu seharusnya orang Papua bisa lebih maju, tak ada lagi kemiskinan, apalagi kebodohan.

Hal ini bisa menjadi evaluasi bagi para pejabat yang ada di Papua agar lebih memperhatikan kesejahteraan masyarakatnya, karena mereka adalah orang yang di pilih oleh rakyat untuk mensejahterahkan rakyat. selama ini memang Banyak pejabat di daerah sana yang tidak tinggal di daerah pemerintahannya melainkan banyak membuang waktu di Jakarta dan tempat lain, seharusnya Lukas Enembe dan para pejabat ini menyadari tugasnya sebagai orang yang dipilih oleh rakyat, maka seharusnya mereka lebih mementingkan kebutuhan rakyatnya dari pada harus berada di luar daerah yang tidak tahu mengurus apa diluar sana.

Minggu, 11 Oktober 2015

Lukas Enembe Malah menghambat Pembanguan Papua

Terkatit dengan kunjungan Presiden RI. Ir.H.Jokowidodo yang sudah 2x datang mengunjungi Papua, namun tidak ditemani oleh Gubernur Papua kemana perginya?

Hal ini benar- benar disayangkan karena Gubernur Papua Lukas Enembe yang tak pernah mendampingi Presiden Joko Widodo saat blusukan ke Papua. Sehingga Papua akan sulit menggenjot pembangunan jika para kepala daerah di daerah tersebut, baik gubernur, wakil gubernur hingga bupati, lebih memilih tinggal di luar daerah yang mereka pimpin.

"Pejabat di sana jarang ada di tempat. Presiden dua kali datang ke sana, gubernur, wakil gubernurnya nggak ada. Yang jemput sekretaris daerah. Bayangkan. Di Jakarta atau di mana dia? Katanya kadang-kadang di Singapura," ujar Ryamizard di Kantor Kemenhan, Jakarta.

Pemerintah pusat setiap tahun telah menganggarkan dana pembangunan sebesar Rp 37 triliun untuk Papua. Namun, perilaku para pejabat yang jarang berada di daerahnya membuat anggaran tersebut sia-sia dan entah ke mana. jika membandingkan dana pembangunan Papua dari pemerintah pusat dengan jumlah penduduk pada tahun itu, maka setiap penduduk di provinsi Papua akan mendapatkan kurang lebih Rp 13 juta per Tahun. Dengan dana segitu seharusnya orang Papua bisa lebih maju, tak ada lagi kemiskinan, apalagi kebodohan.



Banyak pejabat di daerah sana yang tidak tinggal di daerah pemerintahannya melainkan banyak membuang waktu di Jakarta dan tempat lain, seharusnya Lukas Enembe dan para pejabat ini menyadari tugasnya sebagai orang yang dipilih oleh rakyat, maka seharusnya mereka lebih mementingkan kebutuhan rakyatnya dari pada harus berada di luar daerah yang tidak tahu mengurus apa diluar sana.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites