Jayapura, 3/8 (Jubi) – Pentolan Kelompok Sipil Bersenjata (KSB) wilayah Kabupaten Lanny Jaya, Enden Wanimbo yang diduga melakukan penembakan terhadap empat anggota polisi pada, Senin (28/7) lalu masih berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di kabupaten itu.
“Sampai hari ini, Enden Wanimbo masih terima gaji sebagai PNS. Dia makan gaji itu sampai detik ini dan dia yang lakukan pergerakan di sini. Dia yang memberi tempat kepada Puron Cs (pentolan KSB dari Puncak Jaya) di sini. Jadi semua yang pegang senjata itu anak-anak dari Mulia, Kabupaten Puncak Jaya,” tegas Bupati Kabupaten Lanny Jaya, Befa Jigibalom beberapa waktu lalu kepada sejumlah wartawan di Kota Jayapura, Papua.
Pentolan KSB itu, menurut Befa, merupakan PNS sebagai guru di salah satu sekolah di Pirime, Kabupaten Lanny Jaya. Pemda setempat sendiri, menurut Befa, tak bisa berbuat banyak lantaran kuatir KSB itu berbuat onar di wilayah tersebut.
“Saya menduga banyak warga yang ikut-ikutan dengan kelompok ini, karena anggota kelompok ini hidup membaur dengan masyarakat. Mereka berpropaganda ketika merdeka akan ada kehidupan baru,” kata Befa.
Befa juga berharap untuk mengamankan Kabupaten Lanny Jaya, aparat TNI Polri tidak perlu takut Hak Asasi Manusia (HAM), karena ini masalah kemanusiaan.
Befa bertanya, mana yang lebih penting, masa depan atau orang Papua mati karena miskin, bodoh dan karena penyakit. Aspek kemanusiaan itu penting, menurut Bupati, anggota polisi juga manusia dan anak Tuhan juga, serta yang ditembak mati banyak polisi anak asli Papua.
“Apakah dengan menembak aparat akan langsung merdeka? Tentu tidak. Malah namnti bisa saja semua orang mati karena kemiskinan dan kebodohan, jadi Lanny Jaya harus aman. Program pemerintah harus didukung siapa saja, juga mereka itu (KSB) harus tahu diri, mereka menembak, menghancurkan ini,” jelas Befa.
Sebelumnya, Kepolisian Daerah (Polda) Papua menyatakan, Enden Wanimo, salah satu yang diduga pentolan KSB di wilayah Lanny Jaya, adalah pihak yang bertanggungjawab terhadap penembakan empat anggota polisi di daerah itu pada Senin (28/7) lalu.
“Aparat keamanan memberi batas waktu paling tidak satu atau dua minggu kepada yang bertanggungjawab, yaitu Enden Wanimbo untuk menyerahkan diri,” kata Kapolda Papua, Jenderal (Pol) Yotje Mende, Jumat (1/8).
Menurut Yotje, untuk menangkap kelompok yang bertanggungjawab itu, polisi masih memberikan batas waktu agar mereka menyerahkan diri. “Jika tidak, kami akan melakukan tindakan tegas di lapangan,” katanya.
Sebelumnya terjadi penembakan terhadap anggota Polri di Kabupaten Lanny Jaya, Senin (28/7) yang mengakibatkan dua anggota Polri tewas dan selang empat hari kemudian, Jumat (1/8) terjadi kontak tembak mengakibatkan satu anggota TNI terkena tembakan pada bagian pantat dan diduga empat anggota KSB tewas tertembak. (Jubi/Indrayadi TH)
sumber :http://tabloidjubi.com/2014/08/03/pentolan-kelompok-sipil-bersenjata-di-lanny-jaya-seorang-pns/
0 komentar:
Posting Komentar