Aksi teror kembali terjadi di Papua, aksi teror tersebut terjadi selasa (13/1) sekitar pukul 18.50 WIT di area kerja PT.Freeport tepatnya jalan tambang Mile 29, dan kali ini menimpa satu unit kendaraan LWB nomor lambung 01-1946 milik PTFI. Akibat, mobil tersebut mengalami rusak pada kaca jendela.
Aksi tersebut diduga dilakukan oleh OTK terhadap 1 unit mobil security PTFI dan dua bus karyawan, yang saat itu melintas di antara mile 29 dan 30. Akibatnya mobil tersebut mengalami kerusakan, namun kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.
Ketika di konfirmasi, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Patrige Renwarin membenarkan adanya kejadian tersebut. Namun kejadian tersebut bukan penembakan melainkan pelemaran batu yang dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK).
Sementara itu ketika dikonfirmasikan kepada wakapolres Mimika Kompol Wirasto Adi Nugroho juga mengatakan kasus tersebut bukanpenmbakan. Setelah dilakukan olah TKP pada mobil LWB dan 2 bus PTFI, pada kaca mobil LWB terdapat batu seukuran jempol dan di ujungnya melekat pecahan kaca, diduga pelaku menggunakan ketapel. Sedangkan pada 2 bus kacanya pecah besar sebelah kiri dan terdapat batu besar.
Kejadian aksi teror oleh OTK ini merupakan rentetan aksi teror, setelah sebulmya pada 1 Januari 2015, di Tembagapura, Mimika, 2 Anggota Brimob atas nama Bripda Riyan Hariansyah (22) dan Bripda M. Adpriadi (22) dan Suko Miartono yang kesehariannya bekerja sebagai sekuriti PT Freeport tewas dengan sejumlah luka bacok benda tajam di sekujur tubuhnya saat melaksanakan patroli di sekitar Utikini, Kota Timika, Papua. Dua pucuk senjata api milik korban diambil oleh pelaku penyerangan.
3 Januari 2015, di Kampung Utikini Atas atau Kampung Weni Atas terjadi kontak senjata antara kelompok Ayub Waker dengan aparat kemanan dari kesatuan Brimob.
6 Januari 2015, di sekitar Kampung Utikini, Kabupaten Mimika, terjadi kontak senjata antara kelompok Ayub Waker dengan aparat keamanan, ketika aparat keamanan mencoba untuk menyerbu markas kelompok Ayub Waker, 114 warga diamankan karena memiliki ID West Papua
7 Januari 2015, aparat keamanan menangkap 12 orang dari kelompok Ayub Waker, dari 12 orang yang ditangkap, seorang diantaranya cedera atas nama Kamaniel Waker, dikantong bajunya ditemukan secarik kertas intinya mengatakan bahwa kasus di Kampung Utikini sudah selesai dan selanjutnya mereka akan kembali melakukan aksinya di tempat lain di Kabupaten Mimika. Sedangkan 11 orang lainnya yang diamankan bersama Kamaniel Waker, ditangkap aparat setelah menyerahkan diri.
Dari beberapa kejadian yang terjadi, sudah jelas kalau apa yang dilakukan oleh kelompok separatis ini sudah sangat membuat resah rakyat papua, dan menciptakan kondisi resah di papua. Mari kita bersama-sama bersatu dan membantu aparat untuk membasmi kelompok-kelompok yang meresahkan ini.
Ketika di konfirmasi, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Patrige Renwarin membenarkan adanya kejadian tersebut. Namun kejadian tersebut bukan penembakan melainkan pelemaran batu yang dilakukan oleh orang tak dikenal (OTK).
Sementara itu ketika dikonfirmasikan kepada wakapolres Mimika Kompol Wirasto Adi Nugroho juga mengatakan kasus tersebut bukanpenmbakan. Setelah dilakukan olah TKP pada mobil LWB dan 2 bus PTFI, pada kaca mobil LWB terdapat batu seukuran jempol dan di ujungnya melekat pecahan kaca, diduga pelaku menggunakan ketapel. Sedangkan pada 2 bus kacanya pecah besar sebelah kiri dan terdapat batu besar.
Kejadian aksi teror oleh OTK ini merupakan rentetan aksi teror, setelah sebulmya pada 1 Januari 2015, di Tembagapura, Mimika, 2 Anggota Brimob atas nama Bripda Riyan Hariansyah (22) dan Bripda M. Adpriadi (22) dan Suko Miartono yang kesehariannya bekerja sebagai sekuriti PT Freeport tewas dengan sejumlah luka bacok benda tajam di sekujur tubuhnya saat melaksanakan patroli di sekitar Utikini, Kota Timika, Papua. Dua pucuk senjata api milik korban diambil oleh pelaku penyerangan.
3 Januari 2015, di Kampung Utikini Atas atau Kampung Weni Atas terjadi kontak senjata antara kelompok Ayub Waker dengan aparat kemanan dari kesatuan Brimob.
6 Januari 2015, di sekitar Kampung Utikini, Kabupaten Mimika, terjadi kontak senjata antara kelompok Ayub Waker dengan aparat keamanan, ketika aparat keamanan mencoba untuk menyerbu markas kelompok Ayub Waker, 114 warga diamankan karena memiliki ID West Papua
7 Januari 2015, aparat keamanan menangkap 12 orang dari kelompok Ayub Waker, dari 12 orang yang ditangkap, seorang diantaranya cedera atas nama Kamaniel Waker, dikantong bajunya ditemukan secarik kertas intinya mengatakan bahwa kasus di Kampung Utikini sudah selesai dan selanjutnya mereka akan kembali melakukan aksinya di tempat lain di Kabupaten Mimika. Sedangkan 11 orang lainnya yang diamankan bersama Kamaniel Waker, ditangkap aparat setelah menyerahkan diri.
Dari beberapa kejadian yang terjadi, sudah jelas kalau apa yang dilakukan oleh kelompok separatis ini sudah sangat membuat resah rakyat papua, dan menciptakan kondisi resah di papua. Mari kita bersama-sama bersatu dan membantu aparat untuk membasmi kelompok-kelompok yang meresahkan ini.
0 komentar:
Posting Komentar