Menjelang datangnya Hut kemerdekaan RI ke – 70 kali ini, kitong
masyarakat indonesia yang bertempat tinggal di tanah papua, harus
bersama-sama mensukseskan perayaan ini. Karena biar bagaimana pun
Indonesia adalah milik kitong bersama. meski masih banyak yang harus di
perbaiki di negara ini namun Kitong wajib berbangga hati karena sudah 70
tahun negara tercinta Indonesia ini merdeka.
Negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) adalah negara yang luas dan mempunyai kekayaan melimpah, suku budaya yang bermacam-macam serta memiliki keindahan alam yang sungguh indah. Suku, kulit, rambut, dan adatnya mungkin boleh berbeda namun indonesia adalah satu. Satu berarti bersatu, bersatu berarti tidak membeda-bedakan satu maupun yang lain.
Di indonesia ada yang namanya Bhineka Tunggal Ika, yang berarti walaupun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang beraneka ragam namun keseluruhannya merupakan suatu persatuan.
Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia sebagai dasar untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia, dimana kita haruslah dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu hidup saling menghargai antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa memandang suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, warna kulit dan lain-lain.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau dan memiliki adat istiadat, bahasa, aturan, kebiasaan dan lain-lain yang berbeda antara daerah yang satu dengan yang lainnya tanpa adanya kesadaran sikap untuk menjaga Bhinneka Tunggal Ika pastinya akan terjadi berbagai kekacauan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dimana setiap orang hanya akan mementingkan dirinya atau daerahnya sendiri tanpa perduli kepentingan bersama. Bila hal tersebut terjadi pastinya negara kita ini akan terpecah belah.
Terbentuknya negara kesatuan Republik Indonesia, diawali dengan kesadaran nasional akan persatuan dan kesatuan bangsa. Kesadaran akan satu kesatuan kebangsaan Indonesia berawal akan persamaan senasib dan sepenanggungan sebagai bangsa yang terjajah. Seluruh rakyat Indonesia sama-sama menderita selama penjajaan oleh bangsa lain. Penderitaan ini mendorong rakyat di berbagai daerah melakukan perlawanan terhadap penjajahan, termasuk di Papua.
Di papua, ada beberapa pahlawan yang berjuang untuk Indonesia, seperti Silas Ayari Donari Papare yang biasa lebih dikenal dengan panggilan Silas Papare, merupakan salah satu generasi pendahulu sekaligus pahlawan Indonesia khususnya untuk wilayah Papua. Beliau dilahirkan di Serui, Papua, 18 Desember 1918 dan meniggal di Serui pula pada tanggal 17 Maret 1978.
Beliau bersama para pahlawan, baik yang berasal dari Papua ataupun wilayah Indonesia lainnya, telah berjuang sekuat tenaga untuk mengusir penjajahan kolonial Belanda yang tidak rela untuk pergi. Setidaknya, dalam sejarah yang banyak ditulis, beliau tercatat pernah masuk penjara Belanda karena telah mempengaruhi batalyon Papua untuk memberontak. Selain itu, beliau juga pernah mendirikan Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) dan Badan Perjuangan Irian di Yogyakarta pada tahun 1949, dalam upayanya membebaskan diri sepenuhnya dari penjajahan. Kemudian, beliau juga terkenal dalam semangatnya untuk mengadakan perang terbuka dengan Belanda kala itu, sebelum akhirnya Belanda menyatakan siap pergi dari Papua. Pada tahun 1962, beliau juga tercatat menjadi salah satu perwakilan delegasi Republik Indonesia untuk penandatanganan penyerahan Papua oleh Belanda, yang pada akhirnya mendapatkan pernyataan resmi dalam New York Agreement pada tahun 1963, bahwa Papua merupakan bagian dari Indonesia.
"jangan sanjung aku tetapi teruskanlah perjuanganku"
Itulah semboyan dari pahlawan yang berasal dari Papua ini, Untuk itu, mari kita bersama-sama menyambut dan mensukseskan dengan gembira hati, Indonesia merdeka, mari kita tanamkan pemikiran-pemikiran optimis, bukan pemikiran-pemikiran yang merusak dan menghambat kemajuan Papua. Sudah saatnya kita berusaha dan berkerja bersama-sama mewujudkan semua itu. Mari kita ajak sebagian kecil saudara-saudara kita yang masih terinfeksi penyakit negara boneka buatan sang kolonial, untuk segera sadar dan merapatkan barisan dalam membangun Papua. Salam damai untuk para pecinta Papua dan Indonesia, MERDEKA.
Negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) adalah negara yang luas dan mempunyai kekayaan melimpah, suku budaya yang bermacam-macam serta memiliki keindahan alam yang sungguh indah. Suku, kulit, rambut, dan adatnya mungkin boleh berbeda namun indonesia adalah satu. Satu berarti bersatu, bersatu berarti tidak membeda-bedakan satu maupun yang lain.
Di indonesia ada yang namanya Bhineka Tunggal Ika, yang berarti walaupun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan adat-istiadat yang beraneka ragam namun keseluruhannya merupakan suatu persatuan.
Bhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan negara Indonesia sebagai dasar untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Indonesia, dimana kita haruslah dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari yaitu hidup saling menghargai antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa memandang suku bangsa, agama, bahasa, adat istiadat, warna kulit dan lain-lain.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu pulau dan memiliki adat istiadat, bahasa, aturan, kebiasaan dan lain-lain yang berbeda antara daerah yang satu dengan yang lainnya tanpa adanya kesadaran sikap untuk menjaga Bhinneka Tunggal Ika pastinya akan terjadi berbagai kekacauan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dimana setiap orang hanya akan mementingkan dirinya atau daerahnya sendiri tanpa perduli kepentingan bersama. Bila hal tersebut terjadi pastinya negara kita ini akan terpecah belah.
Terbentuknya negara kesatuan Republik Indonesia, diawali dengan kesadaran nasional akan persatuan dan kesatuan bangsa. Kesadaran akan satu kesatuan kebangsaan Indonesia berawal akan persamaan senasib dan sepenanggungan sebagai bangsa yang terjajah. Seluruh rakyat Indonesia sama-sama menderita selama penjajaan oleh bangsa lain. Penderitaan ini mendorong rakyat di berbagai daerah melakukan perlawanan terhadap penjajahan, termasuk di Papua.
Di papua, ada beberapa pahlawan yang berjuang untuk Indonesia, seperti Silas Ayari Donari Papare yang biasa lebih dikenal dengan panggilan Silas Papare, merupakan salah satu generasi pendahulu sekaligus pahlawan Indonesia khususnya untuk wilayah Papua. Beliau dilahirkan di Serui, Papua, 18 Desember 1918 dan meniggal di Serui pula pada tanggal 17 Maret 1978.
Beliau bersama para pahlawan, baik yang berasal dari Papua ataupun wilayah Indonesia lainnya, telah berjuang sekuat tenaga untuk mengusir penjajahan kolonial Belanda yang tidak rela untuk pergi. Setidaknya, dalam sejarah yang banyak ditulis, beliau tercatat pernah masuk penjara Belanda karena telah mempengaruhi batalyon Papua untuk memberontak. Selain itu, beliau juga pernah mendirikan Partai Kemerdekaan Indonesia Irian (PKII) dan Badan Perjuangan Irian di Yogyakarta pada tahun 1949, dalam upayanya membebaskan diri sepenuhnya dari penjajahan. Kemudian, beliau juga terkenal dalam semangatnya untuk mengadakan perang terbuka dengan Belanda kala itu, sebelum akhirnya Belanda menyatakan siap pergi dari Papua. Pada tahun 1962, beliau juga tercatat menjadi salah satu perwakilan delegasi Republik Indonesia untuk penandatanganan penyerahan Papua oleh Belanda, yang pada akhirnya mendapatkan pernyataan resmi dalam New York Agreement pada tahun 1963, bahwa Papua merupakan bagian dari Indonesia.
"jangan sanjung aku tetapi teruskanlah perjuanganku"
Itulah semboyan dari pahlawan yang berasal dari Papua ini, Untuk itu, mari kita bersama-sama menyambut dan mensukseskan dengan gembira hati, Indonesia merdeka, mari kita tanamkan pemikiran-pemikiran optimis, bukan pemikiran-pemikiran yang merusak dan menghambat kemajuan Papua. Sudah saatnya kita berusaha dan berkerja bersama-sama mewujudkan semua itu. Mari kita ajak sebagian kecil saudara-saudara kita yang masih terinfeksi penyakit negara boneka buatan sang kolonial, untuk segera sadar dan merapatkan barisan dalam membangun Papua. Salam damai untuk para pecinta Papua dan Indonesia, MERDEKA.
0 komentar:
Posting Komentar