TNI-Polri Jayapura Berhasil Menangkap Jaringan KKB Pemasok Amunisi ~ PAPUA NEWSLETTERS

Rabu, 28 Januari 2015

TNI-Polri Jayapura Berhasil Menangkap Jaringan KKB Pemasok Amunisi


(Jayapura) – Tim Gabungan TNI-Polri berhasil menangkap 3 orang jaringan kelompok kriminal brsenjat (KKB) saat hendak melakukan transaksi jual beli amunisi di sejumlah tempat di Kota Jayapura, Rabu (28/1/2015).

Dalam Operasi tersebut, tim gabungan TNI-Polri berhasil mengamankan barang bukti berupa 500 butir amunisi kaliber 5,56 milimter, uang tunai senilai Rp.1.353.000 dan beberapa barang lainnya.

Panglima Kodam saat di minta konfirmasi, terkait tiga warga sipil yang diduga merupakan jaringan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Purom Wenda, yang dibekuk tim gabungan TNI-Polri di pusat perbelanjaan Papua Trade Center (PTC) Entrop, Rabu (28/1) siang. Ketiga warga ini masing-masing berinisial RW, AJ, dan FK.

Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua, Kombes (Pol) Patrige menegaskan, penangkapan di pusat perbelanjaan PTC merupakan hasil pengembangan dari penangkapan di Wamena, Sabtu (24/1) lalu. Pihaknya mensinyalir masih ada kelompok kelompok lain yang ikut terlibat di Kota Jayapura, sesuai informasi dari dua orang tersangka di Wamena.



Berdasarkan informasi yang didapat, lanjut Patrige, ketiga orang yang ditangkap tersebut merupakan KNPB militan, artinya mereka bergerak di kota juga memiliki hubungan dengan kelompok-kelompok lain yang berseberangan dengan NKRI. "Jadi tadi dilakukan penangkapan di PTC," ujarnya Rabu (28/1) sore.



Mengenai barang bukti amunisi, Patrige mengklaim hanya barang bukti yang diamankan dari Wamena. Sedangkan terkait 500 butir amunisi yang dikabar didapat di Kota Jayapura, kata Patrige, merupakan informasi yang dikembangkan.



"Jadi kemarin dari Wamena ada 3 orang ditangkap, 2 orang yang ditetapkan tersangka. Nah dari informasi 2 tersangka ini, masih ada kelompok lainnya, inilah yang dilakukan penangkapan," ungkap Patrige.



Ketika ditanyakan adanya dugaan keterllibatan anggota TNI dalam transaksi penjualan amunisi, Patrige mengklaim tidak ada keterlibatan anggota TNI dalam kasus ini dan murni hasil pengembangan kepolisian di Wamena. Bahkan dia membantah telah menangkap anggota TNI yang terlibat dalam kasus tersebut.



Demikian juga soal keberadaan Polisi Militer di Polda Papua, Patrige beralasan keberadaan mereka dimungkinan membutuhkan informasi terkait dengan rekan-rekan TNI. Dia berdalih seorang pria yang sempat dibawa petugas Polisi Militer dari Polda, kemungkinan ada keterlibatan dengan kasus-kasus yang ditangani POM.



"Kalau Polisi tidak mungkin tangkap anggota TNI, kalau muka yang ditutup itu sudah biasa, mereka bukan tersangka, artinya jangan sampai ada image, mereka yang ditangkap adalah tersangka. Karena apabila mereka dilepas bisa memprotes kepolisian," katanya.



Patrige menegaskan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan terhadap ketiga orang yang diamankan di PTC. Demikian pula mengenai keterlibatan ketiga orang tersebut, baik dalam jual beli amunisi atau kasus-kasus kekerasan bersenjata.



"Kami masih dalami apakah mereka terlibat aksi, atau sebatas simpatisan dari KNPB. Kami pertegas belum ada yang jadi tersangka, karena informasi yang beredar, mereka ini ada yang terlibat jual-beli dan terlibat kasus-kasus kekerasan bersenjata di kota maupun pegunungan," ungkapnya.



Menurut Patrige, penangkapan ketiga orang tersebut terdapat keterkaitan dengan Purom Wenda. "Satu orang ini memang tinggal di Jayapura, kemudian satu lagi pulang pergi Timika-Jayapura, jadi dari keterangan kita dapat, mereka tidak punya tempat tinggal tetap. Alamat di KTP dan ucapan mereka tidak sama," kata Patrige.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites