Pimpinan Papua Barat mengganti WPNCL menjadi UMLWP ~ PAPUA NEWSLETTERS

Senin, 25 Mei 2015

Pimpinan Papua Barat mengganti WPNCL menjadi UMLWP


Setelah penolakannya West Papua National Coalition for Liberation (WPNCL) pada bulan Juni 2014 masuk dalam keanggotaan MSG, kini pimpinan Papua Barat Beny Wenda membentuk wadah baru yang dinamakan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) untuk didaftarkan kembali dalam keanggotaan rumpun Melanesia yang sering disebut Melanesian Spearhead Group (MSG). Pada tanggal 13 Januari 2014 MSG berkunjung ke Indonesia dalam hal ini ke Papua guna melakukan kerjasama di bidang ekonomi dan pembangunan serta untuk melihat lebih dekat perkembangan di wilayah Papua dan Papua Barat. Saat kunjungannya, MSG melakukan berbagai audensi diantaranya dengan Gubernur Papua Lukas Enembe dan beberapa sekolah negeri di Jayapura, dimana MSG merasa sangat tertarik tentang jalannya roda perekonomian, pendidikan dan keamanan wilayah Papua. Kualitas pendidikan yang selalu ditingkatkan oleh Pemprov Papua menjadi fokus dari MSG, baik dari sarana prasarana, tenaga pendidik maupun sistem pendidikan itu sendiri. Ini jelas sangat jauh berbeda sebagaimana informasi yang dilontarkan oleh WPNCL, bahwa di Papua terjadi pelanggaran HAM, penindasan, dan berbagai keadaan yang menggambarkan Papua jauh tertinggal dan terbelakang. Padahal kenyataannya justru Papua dan Papua Barat itu lebih maju dari negara yang tergabung dengan MSG. Penolakan WPNCL menjadi anggota MSG karena WPNCL tidak bisa mewakili rakyat Papua, WPNCL itu sendiri merupakan sekumpulan orang yang tidak puas dengan pemerintahan Indonesia dan statusnya masih ILEGAL. WPNCL selalu melakukan upaya-upaya untuk lepas dari bingkai NKRI dengan cara menyebarkan isu miring terhadap wilayah Papua dan Papua Barat, dengan harapan WPNCL mendapat perhatian dari MSG dan masuk menjadi anggota MSG. Dengan adanya penolakan tersebut WPNCL membuat wadah baru yang dinamakan ULMWP dengan maksud agar MSG bisa menerima sebagai anggotaannya. Upaya yang dilakukan saat ini pada tanggal 5 Pebruari 2015 ULMWP telah mendaftarkan menjadi anggota MSG di Port Vila Vanuatu. Namun MSG secara resmi belum menerima ULMWP menjadi anggota, mengingat MSG perlu mengkaji kembali usulan yang diajukan oleh ULMWP. Walaupun secara resmi belum diterima, ULMWP sangat optimis akan diterima menjadi anggota MSG. Padahal sudah jelas-jelas saat kunjungan delegasi MSG ke Indonesia pada 13 Januari 2014 yang lalu, disampaikan bahwa penerimaan WPNCL untuk masuk menjadi anggota MSG itu tidak dapat dilaksanakan karena keberadaan Papua dalam Indonesia sudah sah dan final. Perlu diingat bahwa WPNCL, ULMWP maupun NFRPB merupakan organisasi yang belum mendapatkan ijin secara resmi oleh intstansi terkait dan masih bersifat ILEGAL. UMLWP bukanlah wakil dari rakyat Papua dan Papua Barat, mereka adalah sekumpulan orang yang ingin memecah belah Papua dan Papua Barat. Untuk itu diharapkan kepada seluruh masyarakat Papua dan Papua Barat agar tidak terprovokasi dengan hal-hal yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan. Siapa yang akan berjuang demi kesejahteraan Papua dan Papua Barat, siapa yang berjuang untuk memecah belah masyarakat Papua dan Papua Barat..? Padahal semua orang tahu bahwa pimpinan Papua Barat Beny Wenda tidak pernah memikirkan Papua dan Papua Barat, Dia hanya bersenang-senang di negara lain dan berfoya-foya. Apa yang dia lakukan semata-mata demi kepentingan pribadi dan keluarganya bukan untuk orang banyak tetapi selalu megatasnamakan rakyat Papua. Rakyat Papua yang mana yang engkau bela wahai Beny Wenda.? lebih parah lagi Benny Wenda mencari nafkah dia dengan menjual isu-isu kemiskinan, kebodohan, dan isu pelanggaran HAM yang justru memalukan masyarakat Papua sendiri di mata dunia internasional.

Ingat,, bahwa Benny Wenda sendiri merupakan buronan Polri sejak 2013 lalu. Ia ditetapkan sebagai DPO (Daftar Pencarian Orang) oleh Kepolisian Daerah Papua karena melanggar pasal 338 KUHP dan 170 KUHP tentang tindak pidana pembunuhan, perusakan, dan penembakan. Kalau sudah seperti apa dia akan memikirkan Papua.?

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites