Setelah sekian lama membawa agenda penentuan nasib sendiri Papua di forum internasional Beny Wenda yang berusia 40 tahun ini menjadi tokoh sentral prokemerdekaan, Beny yang pernah ditahan di Abepura Papua dan melarikan diri pada tahun 2002 mendapat status suaka politik dari inggris, disana Beny aktif dalam menggalang dukungan di bawah bendera Free West Papua Campaign.
Tak hanya di inggris Beny juga membuka kantor di Perth Australia meski begitu suara kampanye Papua tidak sama sekali di dukung oleh pemerintah inggris, Duta besar Inggris Mark Canning menyatakan pemerintahannya pun tidak mendukung agenda kemerdekaan Papua dan tetap menghormati negara kesatuan republik Indonesia (NKRI).
Setelah baru-baru ini Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo berkunjung ke Papua, PM Papua Nugini Peter O’neill menyatakan dukungannya agar Indonesia menjadi anggota penuh Milanesia Spear Group (MSG). Kelompok-kelompok yang kontra dengan NKRI terus bergerak dikawasan Milanesia, ada juga organisasi yang dibawah naungan Ondowame West Papua National Coalition For Liberation (WPNCL) mengajukan aplikasi keanggotaan di MSG.
Organisasi ini dimotori juga oleh aktivis Papua merdeka di luar negeri seperti Benny Wenda, Octovianus Motte, Rex Rumakiek dan Jacob Rumbiak mereka mempunyai tujuan meminta negara-negara anggota MSG menerima United Liberation Movement For West Papua (ULMWP) menjadi observer,
Pertemuan khusus pemimpin MSG di Papua Nugini pada Juni 2014 lalu mrnghendaki pembentukan konsultasi dengan pemerintah Indonesia, setelah terbentuk sebagai organisasi yang terdiri dari sejumlah faksi, ULMWP juga ikut mengajukan permohonan keanggotaan MSG. Pertemuan khusus akan diagendakan untuk mengefaluasi pengajuan tersebut, dan hasil aplikasi tersebut akan ditentukan pertemuan pimpinan MSG juli 2015 mendatang.
Tokoh masyarakat asal Wamena yang mewakili seluruh masyarakat Papua Dani Ulaga menanggapi bahwa hal tersebut biasa-biasa saja menurutnya itu hanya cari sensasi saja, alangkah baiknya jika memikirkan bagaimana cara Papua menjadi lebih maju dan sejahtera, Papua sudah sah menjadi bagian dari Indonesia, dan telah diakui oleh dunia jadi sekali lagi masyarakat Papua jangan terpancing oleh isu-isu dari kelompok-kelompok yang ingin memisahkan Papua dari NKRI.
Tak hanya di inggris Beny juga membuka kantor di Perth Australia meski begitu suara kampanye Papua tidak sama sekali di dukung oleh pemerintah inggris, Duta besar Inggris Mark Canning menyatakan pemerintahannya pun tidak mendukung agenda kemerdekaan Papua dan tetap menghormati negara kesatuan republik Indonesia (NKRI).
Setelah baru-baru ini Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo berkunjung ke Papua, PM Papua Nugini Peter O’neill menyatakan dukungannya agar Indonesia menjadi anggota penuh Milanesia Spear Group (MSG). Kelompok-kelompok yang kontra dengan NKRI terus bergerak dikawasan Milanesia, ada juga organisasi yang dibawah naungan Ondowame West Papua National Coalition For Liberation (WPNCL) mengajukan aplikasi keanggotaan di MSG.
Organisasi ini dimotori juga oleh aktivis Papua merdeka di luar negeri seperti Benny Wenda, Octovianus Motte, Rex Rumakiek dan Jacob Rumbiak mereka mempunyai tujuan meminta negara-negara anggota MSG menerima United Liberation Movement For West Papua (ULMWP) menjadi observer,
Pertemuan khusus pemimpin MSG di Papua Nugini pada Juni 2014 lalu mrnghendaki pembentukan konsultasi dengan pemerintah Indonesia, setelah terbentuk sebagai organisasi yang terdiri dari sejumlah faksi, ULMWP juga ikut mengajukan permohonan keanggotaan MSG. Pertemuan khusus akan diagendakan untuk mengefaluasi pengajuan tersebut, dan hasil aplikasi tersebut akan ditentukan pertemuan pimpinan MSG juli 2015 mendatang.
Tokoh masyarakat asal Wamena yang mewakili seluruh masyarakat Papua Dani Ulaga menanggapi bahwa hal tersebut biasa-biasa saja menurutnya itu hanya cari sensasi saja, alangkah baiknya jika memikirkan bagaimana cara Papua menjadi lebih maju dan sejahtera, Papua sudah sah menjadi bagian dari Indonesia, dan telah diakui oleh dunia jadi sekali lagi masyarakat Papua jangan terpancing oleh isu-isu dari kelompok-kelompok yang ingin memisahkan Papua dari NKRI.
0 komentar:
Posting Komentar