Pada tanggal 17 juli 2015 lalu pada saat hari Raya Idul Fitri 1436 H, umat muslim di tolikara yang hendak melaksanakan sholat Idul Fitri namun pada saat pelaksanaan sholat tersebut sekelompok massa kemudian datang dengan brutal dan melempari umat muslim yang akan melaksanakan sholat Ied dengan batu, kejadian ini mengakibatkan sholat Ied tidak bisa dilaksanakan.
Kejadian tersebut berawal dari tiga minggu sebelum acara seminar dan KKR, membagikan sebuah selebaran kepada masyarakat di Tolikara yang berisi imbauan kepada umat Islam di Tolikara agar menggelar shalat Idul Fitri di luar wilayah tersebut karena adanya seminar dan KKR Pemuda GIDI tingkat internasional, yang kebetulan tempatnya berdekatan.
Namun karena alsana toleransi umat beragama Bupati dan Kepala Kepolisian Resor Tolikara bertemu dengan panitia seminar dan KKR. Dalam pertemuan itu, surat pemberitahuan telah diralat, dan sudah disepakati oleh pihak-pihak terkait
Tetapi keadaan berkata lain tepat pada perayaan Hari raya, dan umat muslim sedang melaksanakan sholat Ied, sekelompok oknum mengganggu jalannya sholat yang sedang berlangsung, mereka melempari dan membakar Kios disekitaran tempat berlangsungnya sholat Id. Terbakarnya kios yang letaknya kebetulan berderetan dengan mushola, alhasil mushola pun ikut terlahap api.
Kejadian ini sangat disesalkan karena seharusnya masyarakat sudah mengerti tentang toleransi umat beragama, setiap agama memiliki tujuan yg sama yaitu untuk menuju sang pencipta dengan jalan kepercayaan masing-masing.
Untuk itu kita sebagai warga negara indonesia yang baik sudah seharusnya sadar dan mampu mengendalikan emosi, apalagi tentang toleransi ini, diharapkan kejadian seperti ini tidak terjadi lagi, karena akan sangat merugikan diri kita masing-masing.
Oleh karena itu marilah kita sama-sama menghargai seluruh agama yang ada dan diakui oleh negara kita ini.
Kejadian tersebut berawal dari tiga minggu sebelum acara seminar dan KKR, membagikan sebuah selebaran kepada masyarakat di Tolikara yang berisi imbauan kepada umat Islam di Tolikara agar menggelar shalat Idul Fitri di luar wilayah tersebut karena adanya seminar dan KKR Pemuda GIDI tingkat internasional, yang kebetulan tempatnya berdekatan.
Namun karena alsana toleransi umat beragama Bupati dan Kepala Kepolisian Resor Tolikara bertemu dengan panitia seminar dan KKR. Dalam pertemuan itu, surat pemberitahuan telah diralat, dan sudah disepakati oleh pihak-pihak terkait
Tetapi keadaan berkata lain tepat pada perayaan Hari raya, dan umat muslim sedang melaksanakan sholat Ied, sekelompok oknum mengganggu jalannya sholat yang sedang berlangsung, mereka melempari dan membakar Kios disekitaran tempat berlangsungnya sholat Id. Terbakarnya kios yang letaknya kebetulan berderetan dengan mushola, alhasil mushola pun ikut terlahap api.
Kejadian ini sangat disesalkan karena seharusnya masyarakat sudah mengerti tentang toleransi umat beragama, setiap agama memiliki tujuan yg sama yaitu untuk menuju sang pencipta dengan jalan kepercayaan masing-masing.
Untuk itu kita sebagai warga negara indonesia yang baik sudah seharusnya sadar dan mampu mengendalikan emosi, apalagi tentang toleransi ini, diharapkan kejadian seperti ini tidak terjadi lagi, karena akan sangat merugikan diri kita masing-masing.
Oleh karena itu marilah kita sama-sama menghargai seluruh agama yang ada dan diakui oleh negara kita ini.
0 komentar:
Posting Komentar