Ada beberapa Media Online yang berbayar maupun tidak berbayar telah mempublikasikan berita-berita yang membuat masyarakat menjadi bingung dan geram, pasalnya cerita yang disampaikan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada dilapangan. Dengan adanya berita yang tidak pas, tentu saja banyak pro dan kontra. Apalagi peristiwa yang terjadi di Tolikara ini bertepatan dengan hari raya idul fitri 1436 H, dimana umat muslim seluruh dunia merayakan hari kemenangannya selama satu bulan melaksanakan ibadah puasa.
Banyak pihak yang menyesalkan kasus yang telah terjadi di Tolikara, dan bahkan tidak sedikit pihak yang mengutuk perbuatan orang-orang yang telah membakar rumah kios dan menjalar sampai ke Musolah.
Kerusuhan yang terjadi merupakan kejadian yang direncanakan oleh sekelompok orang tertentu untuk mencari keuntungan dan bukan karena masalah agama, namun ada yang menseting sedemikian rupa sehingga seolah-olah ini dikarenakan masalah agama.
Aktor Dan Fakta Dibalik Kerusuhan Karubaga Tolikara
Kerusuhan di Tolikara merupakan upaya sistematis yang dilakukan Pemimpin GIDI dan Bupati Tolikara, untuk mengalihkan isu korupsi yang saat ini mengemuka di Tolikara. Dengan membangun sandiwara politik antar pimpinan GIDI dan Bupati Tolikara cuci tangan dengan berpura-pura selebaran provokasi bukan perintahnya.
Selebaran provokasi umat yang berujung pada pelemparan umat muslim yang sedang ibadah sholat ied/lebaran, pembakaran kios/toko dan Musolah kerusuhan ini dipimpin pendeta Marthen Jingga.
KNPB selalu memberikan pernyataan provokasi terhadap semua isu dan perkembangan di Papua termasuk untuk kerusuhan yang terjadi di Tolikara. Baru-baru ini Ones memberikan pernyataan yang membuat masyarakat resah dan bermuatan adu domba Umat. KNPB berafiliasi dengan beberapa tokoh yang memiliki kepentingan yang sama dan saling menguntungkan dengan menggadaikan dan mengorbankan masyarakat Papua demi jabatan dan setumpuk uang. KNPB organisasi terlarang tidak bermartabat dan Intoleran.
0 komentar:
Posting Komentar