Aktivis KNPB Bunuh Satu Keluarga ~ PAPUA NEWSLETTERS

Selasa, 15 September 2015

Aktivis KNPB Bunuh Satu Keluarga

Kembali bumi cenderawasih di gemparkan dengan kasus pembunuhan satu keluarga di daerah Teluk Bintuni yang di lakukan oleh Aktivis KNPB Papua yang saat ini sedang dicari keberadaannya. Pembunuhan tersebut adalah kasus pelanggaran HAM berat yang dimana korban aktivis KNPB kali ini yaitu 2 orang anak balita dan seorang ibu yang kini telah kehilangan nyawa.


Seluruh organisasi HAM yang ada di Provinsi Papua Barat sudah berkumpul dan mendesak keras organisasi separatis terlarang KNPB. Dengan bantuan pihak keamanan, masyarakat siap bekerjasama membantu agar dapat segera menyelesaikan masalah tersebut dan menemukan pelaku pembunuhan keluarga ini.

Polda Papua dan Polres Teluk Bintuni juga saat ini sedang berusaha mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan itu agar segera diproses secara hukum. Kapolres Bintuni AKBP Harry Supriyono meminta kepada semua pihak agar tetap tenang, terutama kepada pihak keluarga korban agar bersabar karena mengungkap kasus pembunuhan ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Namun kepolisian akan terus berupaya menangkap pelaku pembunuhan tersebut.

Polres Bintuni saat ini sudah menemukan titik terang aktor dibalik pembunuhan sadis itu, namun demi kepentingan penyidikan belum dapat diumumkan kepada pihak publik. Beberapa masyarakat sebenarnya sudah mengetahui pelaku pembunuhan tersebut, tetapi mereka masih menunggu kepastian dari pihak kepolisian untuk segera mengungkap lebih dalam lagi siapa-siapa saja yang terlibat. Aktivis KNPB begitu banyak, tidak mungkin semua terlibat dalam kasus ini. Yang seharusnya ditangkap dan dimintai keterangan yaitu ketua pusat KNPB yang ada di Papua Barat, tetapi karena pihak kepolisian selalu terkendala dengan yang namanya pelanggaran HAM, maka setiap kasus dan tindakan kriminal diselesaikan dengan peraturan hukum negara yang sudah ada.

Sementara itu, Dewan adat wilayah Tiga Domberay Provinsi Papua Barat juga mendesak kepolisian agar segera menangkap pelaku pembunuhan tiga warga toraja yang terjadi di Kabupaten Teluk Bintuni pada 27 Agustus 2015. Pembunuhan tiga warga Toraja, yaitu seorang ibu rumah tangga dan dua anak balitanya itu merupakan pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM) berat,”kata Sekretaris Dewan Adat Domberay Zakarias Worota, di Manokwari.

Dia menilai kepolisian Resor Teluk Bintuni lambat dalam mengungkap pelaku dan motif kasus pembunuhan tersebut, sehingga Polda Papua Barat harus membentuk tim untuk mengungka pelaku. Siapapun pelakuknya harus dihukum seberat-beratnya bahkan seumur hidup karena telah menghilangkan nyawa tiga orang yang tidak bersalah.

Dewan Adat Domberay mengatakan akan mendukung segala upaya yang dilakukan oleh Polres Teluk Bintuni dan Polda Papua Barat untuk mengungkap dan menangkap pelaku pembunuhan itu agar diproses hukum yang setimpal dengan tindakannya.

Pihak dari separatis KNPB kali ini sepertinya tidak dapat berbuat banyak, sebab organisasi terlarang yang ada di Papua ini sudah sangat banyak meresahkan masyarakat disetiap wilayah yang ada di Papua. Hal ini disebabkan sudah terlalu banyak korban jiwa yang tidak bersalah yang jatuh ditangan mereka. Orang-orang yang tidak berdosa dibunuh dengan keji dan sadis, tidak ada yang tahu maksud dan tujuan dari organisasi ini. Pemerintah sendiri sudah berusaha sekuat mungkin untuk membubarkan organisasi ini, tetapi sampai sekarang belum ada kepastian bahwa organisasi terlarang ini sudah dibubarkan.

Dukungan pembubaran KNPB dari seluruh masyarakat Papua sudah sangat sering dilakukan, tetapi selalu menemui kendala pada saat pelaksanaannya, pihak keamanan kebingungan bagaimana mana harus membubarkan organisasi separatis tersebut, pasalnya anggota yang terlibat dalam organisasi ini adalah Pemuda-pemuda Papua yang notabennya adalah calon penerus generasi bangsa nantinya.

Tetapi pihak pemerintah dan aparat keamanan sendiri ternyata tidak kehabisan akal, dengan membentuk suatu organisasi anak muda calon penerus bangsa maka telah terbentuklah organisasi yang dinamakan FKPPI.

FKPPI adalah bagian dari komponen bangsa dan generasi muda bangsa yang memiliki tanggung jawab terhadap keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta bersama-sama ikut menciptakan stabilitas keamanan di wilayah Indonesia. Maka dengan organisasi inilah yang nantinya diharapkan dapat menyadarkan pemuda-pemuda yang ada di Papua bahwa dirinya adalah harapan bangsa bukan sebagai perusak yang bertindak sebagai pemberontak di negara sendiri.

Dari organisasi FKPPI inilah yang menjadi salah satu tandingan dari organisasi terlarang KNPB, sehingga tidak ada lagi nanti pemuda-pemuda yang menjadi dalang setiap kejahatan tindakan kriminal di Papua.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites