Penembakan kembali dilakukan oleh OPM (Organisasi Papua Merdeka) pimpinan Puron Wenda dari arah pegunungan yang mengenai mobil angkutan jurusan Wamena – Tolikara – Puncak Jaya, jenis Strada warna merah dengan nomor polisi DS 8563 FA di jalan Trans Jembatan Besi Kali Umagi desa Menggena Distrik Kuari, Kab. Toloikara Papua, tidak hanya itu sebelum mobil melintas di jalan Trans, mobil di palak dan dimintai uang oleg empat orang yang di duga anggota Puron Wenda.
Kelompok GSP/B (Gerakan Separatis Papua/Bersenjata) pimpinan Puron Wenda ini sering melakukan aksi anarkis, pemerasan dan penembakan sampai memakan banyak korban berjatuhan, bukan hanya dari aparat saja namun masyarakat sipil pun ikut menjadi korbannya.
Penembakan tersebut merupakan pelanggaran hukum dan harus diadili di depan peradilan yang ada di negara hukum kita, perbuatan yang dikakukan oleh kelompok Puron dan anggotanya tersebut sudah betul-betul sangat meresahkan dan tidak boleh ditolelir, karena sudah meresahkan masyarakat Papua yang sedang bekerja untuk hidup, susah payah demi mencari sesuap nasi tetapi anggota Puron Wenda dengan paksa meminta – minta uang kepada masyarakat.
Ini sungguh tindakan yang sangat meresahkan masyarakat Papua, banyak masyarakat melapor ke pihak keamanan untuk meringkus orang – orang tersebut, yang sudah banyak melakukan aksi kriminal, OPM melakukan penembakan hanya untuk menunjukan exsistensinya, tetapi mereka hanya fokus untuk memeras dan meminta uang untuk hidupnya sehari – hari.
Masyarakat Papua harus tau, OPM ini hanya mementingkan dirinya sendiri dengan melakukan aksi penembakan dan memeras, meminta uang dengan mengatasnamakan masyarakat Papua, sungguh perilaku yang sangat tidak terpuji, mereka tidak mau bekerja hanya bisa memeras kepada masyarakat dan mengancam untuk mendapatkan uang.
Masyarakat Papua berharap agar tidak ada yang terpengaruh dengan permainan kelompok-kelompok yang berseberangan dengan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), mereka hanya bisa merusak kedamaian rakyat Papua.
Sebenarnya perjuangan rakyat Papua menuntut kemerdekaan dari Indonesia selama ini hanya memberikan hasil bahwa Papua adalah bagian dari NKRI, banyak dari anggota OPM yang telah kembali ke NKRI yang menyadarinya, telah banyak petinggi OPM menyatakan dirinya kembali ke pangkuan NKRI, kembalinya mereka kepangkuan ibu pertiwi merupakan suatu bentuk nasionalisme bahwa Papua merupakan bagian dari NKRI.
Untuk itu bagi seluruh masyarakat Papua, agar membantu pihak keamanan seperti TNI/Polri, untuk meringkus orang-orang yang menyebut dirinya sebagai OPM, karena ulah mereka Papua menjadi tidak kondusif, saat ini banyak masyarakat yang mengatakan bahwa Papua ini sudah merdeka dari dulu dan sampai kapanpun Papua tetap satu wadah dengan NKRI.
Kelompok tersebut juga berbeda paham dengan Bangsa Indonesia dan mempunyai keinginan untuk memisahkan diri dari NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), untuk mengantisipasi penembakan oleh kelompok tersebut dibutuhkan kerjasama yang baik dari masyarakat untuk menangkal dan menangkap pemeberontak bersenjata tersebut, partisipasi masyarakat adalah dengan cara peka akan keadaan sekitar kita dengan melaporkan segera kepada aparat TNI/Polri bila ada kelompok yang mencurigakan yang ada di sekitar tempat tinggalnya.
Oleh karena itu masyarakat khususnya yang tinggal di pegunungan agar tidak gampang terprovokasi dengan ajakan mengatasnamakan agama, suku dan keyakinan lainnya terutama yang melanggar hukum, teruslah berpikir positif bahwa Papua sudah lebih baik dan lebih maju karena para pemimpinnya adalah putra-putri Papua sendiri.
Kelompok GSP/B (Gerakan Separatis Papua/Bersenjata) pimpinan Puron Wenda ini sering melakukan aksi anarkis, pemerasan dan penembakan sampai memakan banyak korban berjatuhan, bukan hanya dari aparat saja namun masyarakat sipil pun ikut menjadi korbannya.
Penembakan tersebut merupakan pelanggaran hukum dan harus diadili di depan peradilan yang ada di negara hukum kita, perbuatan yang dikakukan oleh kelompok Puron dan anggotanya tersebut sudah betul-betul sangat meresahkan dan tidak boleh ditolelir, karena sudah meresahkan masyarakat Papua yang sedang bekerja untuk hidup, susah payah demi mencari sesuap nasi tetapi anggota Puron Wenda dengan paksa meminta – minta uang kepada masyarakat.
Ini sungguh tindakan yang sangat meresahkan masyarakat Papua, banyak masyarakat melapor ke pihak keamanan untuk meringkus orang – orang tersebut, yang sudah banyak melakukan aksi kriminal, OPM melakukan penembakan hanya untuk menunjukan exsistensinya, tetapi mereka hanya fokus untuk memeras dan meminta uang untuk hidupnya sehari – hari.
Masyarakat Papua harus tau, OPM ini hanya mementingkan dirinya sendiri dengan melakukan aksi penembakan dan memeras, meminta uang dengan mengatasnamakan masyarakat Papua, sungguh perilaku yang sangat tidak terpuji, mereka tidak mau bekerja hanya bisa memeras kepada masyarakat dan mengancam untuk mendapatkan uang.
Masyarakat Papua berharap agar tidak ada yang terpengaruh dengan permainan kelompok-kelompok yang berseberangan dengan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), mereka hanya bisa merusak kedamaian rakyat Papua.
Sebenarnya perjuangan rakyat Papua menuntut kemerdekaan dari Indonesia selama ini hanya memberikan hasil bahwa Papua adalah bagian dari NKRI, banyak dari anggota OPM yang telah kembali ke NKRI yang menyadarinya, telah banyak petinggi OPM menyatakan dirinya kembali ke pangkuan NKRI, kembalinya mereka kepangkuan ibu pertiwi merupakan suatu bentuk nasionalisme bahwa Papua merupakan bagian dari NKRI.
Untuk itu bagi seluruh masyarakat Papua, agar membantu pihak keamanan seperti TNI/Polri, untuk meringkus orang-orang yang menyebut dirinya sebagai OPM, karena ulah mereka Papua menjadi tidak kondusif, saat ini banyak masyarakat yang mengatakan bahwa Papua ini sudah merdeka dari dulu dan sampai kapanpun Papua tetap satu wadah dengan NKRI.
Kelompok tersebut juga berbeda paham dengan Bangsa Indonesia dan mempunyai keinginan untuk memisahkan diri dari NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), untuk mengantisipasi penembakan oleh kelompok tersebut dibutuhkan kerjasama yang baik dari masyarakat untuk menangkal dan menangkap pemeberontak bersenjata tersebut, partisipasi masyarakat adalah dengan cara peka akan keadaan sekitar kita dengan melaporkan segera kepada aparat TNI/Polri bila ada kelompok yang mencurigakan yang ada di sekitar tempat tinggalnya.
Oleh karena itu masyarakat khususnya yang tinggal di pegunungan agar tidak gampang terprovokasi dengan ajakan mengatasnamakan agama, suku dan keyakinan lainnya terutama yang melanggar hukum, teruslah berpikir positif bahwa Papua sudah lebih baik dan lebih maju karena para pemimpinnya adalah putra-putri Papua sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar