September 2014 ~ PAPUA NEWSLETTERS

Mari Cerdaskan generasi muda Papua Indonesia

Karena Generasi muda adalah tiang utama kemajuan. Kekuatan sebuah masyarakat bisa dilihat dari para Generasi Mudanya, karena pemuda adalah yang menunjukkan bahwa masyarakat itu sehat dan mampu untuk melangkah dengan serius dan ketekunan

KU TITIPKAN INDONESIA INI PADA ANAK CUCUMU

>>>...

100% WE LOVE INDONESIA

Banyak pujian dan kekaguman Budaya dan alammu, Kamu dan aku sama – sama cinta Cinta padamu Papuaku. Tiada yang lebih membanggakan jiwa Hanyalah Papuaku Senyuman tulus dan penuh cinta Sungguh menyentuh sanubari oohh

JANGAN BIARKAN MEREKA MERUSAK MORAL ANAK-ANAK MU

>>>...

HARUMKAN NAMA IBU PERTIWI DARI TANAH INI...!!!

...

Kamis, 25 September 2014

Satu Putra terbaik Papua Tertembak di Ilaga Puncak Jaya

Penembakan terjadi lagi di wilayah Papua dimana pada tanggal 25 September 2014 di daerah Ilaga Puncak Jaya Kelompok Sipil Bersenjata (KKB) melakukan penembakan terhadap anggota TNI yang bertugas di daerah tersebut dan mengakibatkan satu anggota TNI meninggal di tempat. Penembakan itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIT yang dilakukan oleh Kelompok Sipil Bersenjata (KKB) terhadap anggota TNI dari Yonif 751/Raider yang sedang bertugas membantu pengamanan pelantikan Kepala Distrik Ilaga Puncak Jaya.

Kejadian tersebut bermula ketika pada tanggal 25 September 2014 anggota Yonif 751/Raider sedang bertugas membantu pengamanan pelantikan Kepala Distrik Ilaga Kabupaten Puncak Jaya. Ketika anggota TNI sedang mengambil logistik tepatnya di pasar Ilaga, tiba-tiba terjadi penembakan yang dilakukan oleh Kelompok Sipil Bersenjata (KKB) terhadap anggota TNI Yonif 751/Raider yang mengakibatkan korban meninggal dunia terkena tembakan di bagian kepala atas nama Pratu Abraham Rumadas.

Hal ini sangat di sesalkan karena korban penembakannya adalah putra asli papua yang setia menjaga kemanan di papua, karna itu tindakan yang dilakukan oleh KKB ini justru adalah tindakan yang membuat orang papua semakin tersingkirkan, padahal selama ini mereka selalu menggebur-geburkan di dunia internasional bahwa anak-anak papua selalu di tindas dan dibunuh, tapi sekarang malah yang menjadi korban adalah putra Papua sendiri.

pertanyaanya sekarang, sebenarnya apa yang mereka cari???

saya sebagai orang papua sangat menyesalkan kejadian ini, seharusnya mereka(KKB) mengerti bahwa kita ini bersaudara, janganlah kita saling membunuh, apalagi sesama orang Papua. lebih baik kita bersama-sama membangun papua, bukan malah saling melukai seperti ini.!!!

Kamis, 18 September 2014

ORGANISASI YANG ANARKIS


Indonesia merupakan negara Demokratis, sehingga masyarakat bebas mengeluarkan aspirasi dan pendapat, namun semua kebebasan yang dberikan haruslah disikapi secara dewasa oleh setiap individu yang ada di dalam negara yang menganut sistem pemerintahan demokrasi, dengan bersikap yang lebih bijak dan dewasa dalam menyalurkan aspirasinya hal ini pun diatur dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang menetapkan bahwa hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya, syarat-syarat diatur dalam Undang-Undang, janganlah kita bersifat anarkis dan brutal dalam menyalurkan aspirasinya dalam bentuk apapun terutama pada kita mengikuti demontrasi, karena menggunakan massa dan melibatkan orang banyak.

Berkaitan dengan hal tersebut bisa sedikit kita melihat demo yang sering merugikan masyarakat, seperti demo yang dilakukan oleh KNPB di Papua, yang selalu berujung anarkis.(lihat disini)

Demokrasi memang mengizinkan warga negara berpartisipasi, baik secara langsung atau tidak langsung. Namun saat ini yang terjadi adalah KNPB menyalahgunakan demokrasi itu sendiri, dengan melakukan aksi demo yang anarkis sehingga menyebabkan kerugian materil (Lihat disini) maupun personel bagi msyarakat. (lihat disini)

Berbagai elemen masyarakat di Papua mengutuk keras aksi demo yang brutal dan anarkis dari KNPB karena demo yang dilakukan KNPB untuk mencoba menarik perhatian masyarakat terhadap isu yang mereka usung tentang kemerdekaan Papua dengan melakukan kegiatan ilegal seperti unjuk rasa yang tidak berijin dan menimbulkan kerusuhan, perusakan, penganiayaan dan gangguan terhadap masyarakat, sehingga setiap kali melakukan aksi demo pihak keamanan selalu melakukan penjagaan ketat, hal tersebut juga atas permintaan masyarakat yang selalu waspada ketika KNPB ingin melakukan aksi demo.
Selain itu kebebasan pers yang di atur dalam UU No. 40 Tahun 1999 pasal 4 ayat 1 tentang kebebasan pers, Namun walaupun sudah tertulis secara jelas aturan tersebut, dalam pelaksanaannya kebebasan pers yang demikian besar tersebut sering kali kebablasan. Seperti KNPB yang sudah sangat sering memberitakan berita-berita kebohongan yang terkesan memprovokasi masyarakat dengan pemberitaan yang terkesan memutar balikkan fakta yang ada, Sehingga menimbulkan berbagai akses yang merugikan masyarakat maupun pers itu sendiri.

Berbagai elemen masyarakat di Papua mengutuk keras aksi brutal, anarkis, dan terkesan melakukan kebohongan dari KNPB karena hal yang dilakukan KNPB untuk mencoba menarik perhatian masyarakat terhadap isu yang mereka usung tentang kemerdekaan Papua dengan melakukan kegiatan ilegal seperti unjuk rasa yang tidak berijin dan menimbulkan kerusuhan, perusakan, penganiayaan dan ganggguan terhadap kententraman masyarakat.
Cara seperti inilah yang masih dianut oleh KNPB, oleh karena itu KNPB adalah organisasi yang sangat merugikan untuk masyarakat khususnya di Papua, karena demo KNPB yang anarkis menimbulkan antipati dari masyarakat dan semakin memperlihatkan KNPB sebagai kelompok yang menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginannya termasuk merusak ketentraman warga Papua dan Aksi brutal massa KNPB hendaknya menjadi catatan buruk bagi Komnas HAM demi penegakan HAM di Papua.

Rabu, 17 September 2014

DI KECAM OLEH WARGA, KSB MASIH TETAP BERULAH

Menanggapi pernyataan dari warga masyarakat lanny jaya yang di muat di salah satu surat kabar http://papua-newsletters.blogspot.com/2014/09/rakyat-menentang-keras-aktivitas-kkb.html

7 September 2014 lalu pukul 12.30 WIT. Tim gabunngan TNI/Polri melaksanakan patroli untuk melindungi masyarakat dan gangguan keamanan yang dilakukan oleh kelompok OPM. Ketika melintasi sekitar bandara Pirime tiba-tiba tim gabungan TNI-Polri ditembaki oleh kelompok OPM dan terjadilah kontak tembak diatas Bandara Pirime Lanny Jaya. Dari hasil kontak tembak tim patroli gabungan TNI-Polri berhasil memukul mundur dan melumpuhkan anggota dari kelompok OPM dengan hasil 1 (satu) pucuk senjata jenis revolver dapat diamankan dan menewaskan 1 (satu) orang serta 1 (satu) orang lagi luka parah dari kelompok OPM. Setelah situasi mulai kondusif tim patroli gabungan melakukan pembersihan dan melanjutkan patroli dalam keadaan aman.

Pangdam XVII / Cenderawasih Mayjen Drs. Christian Zebua, MM dalam keterangan persnya mengajukan banding ke saudara-saudara kita yang masih berbeda paham untuk menghentikan aktivitas mereka dan meneror dan menakut-nakuti rakyat HENTIKAN KONFLIK. Mari kita bersama-sama bangun Papua dengan rasa damai dalam rangka menciptakan masyarakat yang aman Papua, damai dan sejahtera.



Sementara itu, pada hari ini juga di pos Komando Utama Yonif 623/BWU 10 (sepuluh) orang anggota yang dipimpin oleh Wadan Satgas Mayor Inf Andi Andriyanto Wibowo beserta Pasi Intel Satgas telah menerima penyerahan 2 (dua) pucuk senjata yang terdiri dari 1 (satu) pucuk senjata laras panjang jenis Mouser dan 1 (satu) pucuk senjata Pistol organik jenis Pietro Baretta dari kelompok Yan Orare di Distrik Skamto Arso 14. Sedangkan kronologisnya sebagai berikut sekitar pukul 08.15 WIT satu tim dari Satgas Yonif 623/BWU yang terdiri dari sepuluh orang anggota Komando Utama Satgas yang dipimpin oleh Wakil Komandan Satgas 623/BWU beserta satu orang masyarakat sebagai perantara bergerak dari Pos Komando Utama menuju lokasi yang sudah ditentukan untuk tempat pertemuan. Selanjutnya pada pukul 09.15 WIT tim sampai disekitar lokasi setelah itu tujuh orang anggota tim yang dipimpin oleh Bintara Pelatih berhenti sekitar 75 meter dari lokasi tersebut untuk memberikan perlindungan terhadap Wakil Komandan Satgas dan Perwira Seksi Intelijen dalam rangka penerimaan senjata tersebut. Sekitar pukul 12.00 WIT Wakil Komandan Satgas, Perwira Seksi Intelijen beserta Komandan Seksi Intelijen maju ke lokasi kurang lebih 75 meter dari tempat anggota yang melaksanakan pengamanan untuk menerima senjata. Setelah itu bertemu dengan kelompok Yan Orare dan menerima senjata tersebut. Setelah menerima senjata, tim Satgas yang dipimpin oleh Wakil Komandan Satgas 623/BWU langsung meninggalkan lokasi menuju Pos Komando Utama dalam keadaan aman. Hal ini menunjukkan bahwa saudara-saudara kita yang berbeda paham mulai menyadari bahwa mereka tidak ada gunanya bertahan di hutan karena yang mereka inginkan sebenarnya hidup damai, aman dan sejahtera.

Minggu, 14 September 2014

Rakyat menentang keras aktivitas KKB yang merugikan


Situasi di papua sampai tahun 2014 ini sudah sangat jauh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, bisa di bilang situasi di papua saat ini sudah jauh dari apa yang selama ini di ungkapkan oleh para anggota KNPB, seperti isu HAM atau sebagainya.

Selama ini mereka selalu mengatakan di berbagai media kalau sampai saat ini orang papua terus di aniaya atau di bantai, padahal pada kenyataan yang ada tidak seperti itu bahkan saat ini, masyarakat sudah sangat terganggu dengan adanya pemberitaan seperti itu.

Seperti pernyataan di salah satu surat kabar yang terbit senin, 15 September 2014, bahwa pernyataan keras kembali dilontarkan oleh warga Pirime, Lanny Jaya. Mereka menolak denngan tegas kehadiran kelompok Kriminal bersenjata(KKB) yang selama ini mengusik aktivitas masyarakat. Bahkan dalam isi pernyataan yang mereka buat, menyatakan bahwa masyarakat Prime akan perang melawan dan mengusir sipil bersenjata atau KKB yang berdomisili di Prime bila pernyataan yang mereka buat tidak terpenuhi.

Pernyataan ini di buat menyusul dukungan mereka terhadap sikap pernyataan lisan yang juga sebelumnya sudah di buat oleh masyarakat distrik Busuk gona yang di buat pada tanggal 18 Agustus lalu.

Pernyataan yang mereka buat ini demi masa depan pendidikan anak-anak Prime dan Lanny Jaya umumnya masyarakat meminta tidak boleh lagi ada kasus atau Tumpah darah lagi di tanah mereka, jika itu terjadi maka mereka siap menyatakan perang kepada KKB tersebut, demikian pernyataan Lamber Wakerkwa, tokoh Masayarakat, Yakop wanimbo, Kadistrik busuk Gona, Marimben, Wime Wanimbo Tokoh pemuda.

Jadi bagai mana tentang pernyataan KNPB yang mengatakan bahwa rakyat papua selalu tertindas, dan selalu di langgar Hak hidupnya??

Semua itu kita kembalikan kepada KNPB sendiri, yang karena kepentingan orang-orang tertentu yang ingin merusak generasi muda Orang papua dengan doktrin-doktrin yang tidak jelas yang cendrung kepada pembodohan publik.

Senin, 08 September 2014

Warga Pembuat Onar Harus Angkat Kaki dari Keerom-Papua


KEEROM – Ketua Dewan Adat Keerom (DAK) Herman A.T. Yoku, S.IP., dengan tegas meminta kelompok masyarakat yang sering membuat onar di wilayah Hukum Adat Kabupaten Keerom harus segera angkat kaki dari Keerom tanpa alasan. Bagi kelompok suku yang sering membuat kekacauan, keributan dan melakukan pembunuhan di Keerom, baik itu terhadap warga asli Keerom maupun masyarakat pendatang yang tinggal diwilayah Keerom, harus angkat kaki dari tanah Keerom.

Hal itu diungkapkan Herman Yoku seusai mengantar Jenazah Almarhum Catur Yudha Wastuti di Arso 1 Kampung Sanggaria, Distrik Arso, Sabtu (6/9). Kata Herman Yoku, penegasan ini diambil sesuai permintaan warga, khususnya masyarakat pendatang yang tinggal di Keerom datang ke Dewan Adat Keerom meminta agar masyarakat pembuat onar yang tinggal di Keerom harus angkat kaki dari Keerom dan warga Asli Keerom maupun masyarakat pendatang dari masing-masing Paguyuban telah siap untuk menandatangani kesepakatan itu.

“Jadi seluruh masyarakat mulai masyarakat asli Keerom dan masyarakat paguyuban yang ada di Keerom telah sepakat untuk memulangkan masyarakat pembuat onar dari Keerom, saya akan edarkan surat ke Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Papua, Kabupaten Keerom, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Sarmi, TNI dan Polri yang berada di tanah tabi,” tegasnya.

Selain itu, dalam waktu dekat ini pihaknya akan mengundang seluruh masyarakat adat Keerom yang berada di tujuh distrik se-Kabupaten Keerom agar masyarakat yang sering membuat kekacauan yang tinggal diwilayah keerom harus dipulangkan ke tempat asalnya masing-masing, karena telah membuat daerah Keerom menjadi tidak aman. “Kejadian pembunuhan sering terjadi dan hampir setiap tahun pasti ada pembunuhan yang dilakukan masyarakat suku tertentu itu,” ujarnya.

Oleh karena itu, pihak dewan adat Keerom maupun masyarakat paguyuban yang ada di Keerom telah sepakat untuk warga pembuat onar yang statusnya tidak jelas harus segera angkat kaki dari Keerom, karena kebanyakan warga tersebut tidak memiliki tempat yang jelas dan merampas tanah orang. “Yang statusnya jelas dan memiliki sertifikat tanah yang jelas masih bisa tinggal, tapi yang tidak jelas dan hanya tinggal-tinggal di atas tanah orang tanpa sertifikat harus tinggalkan Tanah Keerom tanpa alasan,”katanya. (SP/99)

Selasa, 02 September 2014

Pemuda Papua sebagai Pembangun kekuatan bangsa


Untuk mencapai kemajuan bangsa suatu negara harus memiliki langkah serius untuk mengoptimalkan potensi yang ada. Negara yang mampu mengelola potensinya maka akan mampu mendorong terwujudnya tujuan negara tersebut. Perkembangan saat ini justru memperlihatkkan bahwa negara – negara dengan potensi sumber daya alam yang rendah adalah yang menguasai perekonomian saat ini dan dipandang maju. Hal inilah yang harus kita pahami bahwa, sumber daya alam tidak terlalu berpengaruh tanpa diorong oleh sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
Kaum muda merupakan  masa depan bangsa, Karena itu setiap pemuda Indonesia, baik yang masih berstatus sebagai pelajar, mahasiswa, ataupun yang sudah menyelesaikan pendidikannya adalah aktor-aktor penting yang sangat diandalkan untuk mewujudkan cita-cita pencerahan kehidupan bangsa kita di masa depan.
Banyak sekali peran pemuda Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan RI, apalagi para pemuda dari papua seperti
Semuanya adalah peran pemuda zaman dulu, zaman disaat para pemuda berbeda asal merasakan hal yang sama, yakni penjajahan. Sekarang ?. Zaman sekarang ketika Indonesia tidak mengenal penjajahan, tidak memegang senjata, dan tidak merasakan kelaparan, apakah peran pemuda telah tiada?
Justru disaat ini peran pemuda sangatlah penting, sifat pemuda yang dinamis, mudah beradaptasi, penuh semangat meraih impian, punya banyak misi dalam hatinya, harus bisa menunjukan perannya di dalam masyarakat, yakni dapat menjadi pemersatu etnis dan agama, Hukum bukan menjadi jawaban dari masalah perbedaan etnis, karena hukum hanya memberikan sanksi dan tidak memberikan solusi.
Disinilah letak peran pemuda, Dalam segala aktifitasnya mulai dari Organisasi Masyarakat, Organisai Mahasiswa di bawah payung Perguruan Tinggi, Organisasi Kepemudaan mengatasnamakan seni dan sportifitas dan lain sebagainya, telah mampu menunjukan kepada masyarakat, bahwa melalui aktifitas dan organisasi pemuda ada timbul rasa toleransi terhadap buadaya lain, ada timbul rasa persatuaan dalam perbedaan paham. Meskipun hasilnya belum maksimal.
Daerah yang didalamnya terdapat pemuda yang tidak mampu menyadari peranannya, akan mejadi daerah yang terbelakang. Dimulai dari ketidak sesuaian menerima budaya baru dan ketidakcocokan menerima paham lain dari luar, menyebabkan tidak ada rasa toleransi akan adanya etnis dan budaaya baru.
Oleh karena itu dari segala bentuk perubahan sosial yang terjadi di masyarakat, baik karena kemajuan zaman maupun kebijakan pemerintah, tidak boleh mempengaruhi pemuda – pemuda di Papua dan menjadikan pemuda lemah serta tidak mampu beradaptasi. Papua merupakan pulau dengan penduduk jumlah suku terbanyak. Terdapat lebih dari 255 suku bangsa (termasuk nonpapua) yang tinggal di Papua.
Saat ini Pemuda-pemuda di Papua dihadapkan dengan dua pilihan untuk masa depan Papua yaitu: Pilihan pertama, menjadi cerdas dan menjadi generasi penerus yang mengetahui pentingnya peran sebagai agen pemersatu bangsa. Dan membangun Papua menjadi bangsa yang sejahterah.
Atau pilihan kedua, menjadi bodoh dan tetap berpikiran sukuisme, hingga generasi berikutnya dan generasi seterusnya tidak mampu memperbaiki kekacauan dan tidak mampu lagi menjadi pembaharu akan kegagalan itu.
kepada pemuda-pemuda di papua, dan memberikan pemahaman ini seluas-luasnya demi kemajuan masyarakat Papua, jangan ada lagi kekerasan di tanah yang di berkati ini hanya karena ada segelintir orang dengan kepentingan terselubung yang ingin menguasai tanah ini dengan doktrin-doktrin merdeka.

Seharusnya yang kita lakukan saat ini adalah membantu pemerintah dalam membangun tanah Papua yang aman dan sejahterah, dengan begitu pemuda papua bisa di perhitungkan di dunia nasional atau bahkan internasional.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites